Sahabat Rasulullah SAW yang
dijamin masuk surga berdasarkan hadits berikut: Tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ASYARAH“ dari sahabat
Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda: “Wahai
Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah menjawab : “Tentu, ya
Rasulullah.” Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar
gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim;
Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku;
Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan
kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad
masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan
kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya
adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah
Idris Alaihissalam.”
Kisah singkat 10 Sahabat
1. Abu Bakar bin Abi Qohafah (Assiddiq), adalah seorang Quraisy dari
kabilah yang sama dengan Rasulullah, hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar
berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga
Hasyimi.Keutamaannya, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang selalu menjaga
kehormatan diri.Ia seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq
yang mulia. Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang
memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah.Belum pernah ada orang yang
menyaksikan Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala.Dia tidak pernah
berdusta.Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak
heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat.
Rasulullah selalu mengutamakan Abu Bakar ketimbang para sahabatnya yang lain
sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain.
“Jika
ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh ummat niscaya akan lebih
berat keimanan Abu Bakar. ”(HR. Al Baihaqi)
Al
Qur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya seperti yang dikatakan
dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40.Dalam masa
yang singkat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memperbarui kehidupan
kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar
zakat.Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan AlQur’an dalam
lembaran-lembaran dimulai.
2. Umar Ibnul Khattab,
ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah SAW dan masih satu kakek
yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fatimah
daan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun keenam kenabian dan sebelum Umar
telah ada 39 orang lelaki dan 26 wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar
dikenal sebagai seorang yang pandai berdiskusi, berdialog, memecahkan
permasalahan serta bertempramen kasar.Setelah Umar masuk Islam, da’wah kemudian
dilakukan secara terang-terangan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah
segelintir orang yang berhijrah dengan terang-terangan.Ia sengaja berangkat
pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar
berkata, ”Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin
menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan
menghadang aku di belakang lembah ini!”Mendengar perkataan Umar tak seorangpun
yang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang
dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan firmanNya seperti saat peristiwa kematian
Abdullah bin Ubay (QS 9:84), ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan
saat perang Badar, pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat
Al Anfal.
Sebagai
khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya,
sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi
kebutuhannya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab.
3. Utsman bin Affan,
sebuah Hadits yang menggambarkan pribadi Utsman : “Orang yang paling kasih
sayang diantara ummatku adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran
Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad,
Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat dermawan,
dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang
diri.Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsmanlah yang membeli
sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin.Pada masa
kepemimpinannya Utsman merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari
lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar.
4. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia
yang menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali
yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah, Ali yang
sangat sederhana kehidupannya.
5. Sahabat kelima yang oleh Rasulullah dijamin
masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah yang
pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari
tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan kekar serta sangat kuat inilah
yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya
telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat
kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah
telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah, ”Aku tebus engkau ya
Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau
adalah Thalhah kebajikan.” Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari
Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, ”Orang ini termasuk
yang gugur dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di
muka bumi maka lihatlah Thalhah.”
6. Azzubair bin Awwam,
sahabat yang berikutnya, adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada
usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan
yang ia terima dari pamannya sendiri. Kepahlawanan Azzubair ibnul Awwam pertama
terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash.
Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia
tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan.
Rasulullah
sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, ”Setiap nabi
memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair
ibnul Awwam.” Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti Abu Bakar yang
mengantarkan makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa
pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr
bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin, Umar mengirimkan empat ribu
prajurit yang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia menulis surat yang
isinya, ”Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat
orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang. Tahukah anda
siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad
ibnul Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam.” Demikianlah dengan
izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.
7. Adalah Abdurrahman bin Auf,
yang disebutkan berikutnya, adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat
berhijrah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun
saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan
saat beliau meninggal, wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar
yang masih hidup mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu
sekitar seratus orang, termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar
sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah berdoa: “Semoga
Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga.”
8. Sahabat yang disebutkan berikutnya
adalah Saad bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah
fisabilillah, seorang yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap
tabah, dan kukuh pada keislamannya.
9. Said bin Zaid, adik
ipar Umar, adalah orang yang dididik oleh seorang ayah yang beroleh bihayah
Islam tanpa melalui kitab atau nabi mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan
Abu Dzar Al Ghifari. Banyak orang yang lemah berkumpul di rumah mereka untuk
memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said
adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.
10. Nama terakhir yang meraih jaminan surga
adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, yang akhirnya terpaksa
membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22.
Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang
menempel pada kedua rahang Rasulullah, dan dengan begitu beliau rela kehilangan
giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat
ummat, seperti dalam sabda beliau : “Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat,
dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”
0 komentar:
Posting Komentar