Sabtu, 07 April 2012

Pengertian Tawuran Pelajar

Pengertian Belajar Menurut Psikologi Humanistik
Pada akhir tahun 1940-an muncul suatu perspektif psikologi baru. Orang-orang yang terlibat dalam penerapan
psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini, misalnya ahli-ahli psikologi klinik, pekerja-pekerja sosial dan
konseler. Gerakan ini erkembang, dan kemudian dikenal sebagai psikologi humanistik, eksestensial, perceptual,
atau fenomenologikal. Psikologi ini berusaha untuk memahami perilaku seseorang dari sudut si pelaku
(behaver), bukan dari pengamat (observer). Dalam dunia pendidikan, aliran humanistik muncul pada tahun 1960
sampai 1970-an dan mungkin perubahan-perubahan dan inovasi yang terjadi selama dua dekade yang terakhir
pada abad 20 ini pun juga akan menuju pada arah ini (John Jarolimak ek, Cliffor D Foste, 1976, halaman 330)
Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi
dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
sendiri. Menurut para pendidik aliran humanistik penyusunan dan penyajian materi pelajaran barus sesuai
dengan perasaan dan perhatian siswa. Tujuan utama para pendidik ialah membantu siswa untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka
(Hamachek, 1977, p. 148). Psikologi humanistik berkeyakinan bahwa anak termasuk makhluk yang unik,
beragam, berbeda antara satu dengan yang lain. Keberagaman yang ada pada diri anak, hendaknya
dikukuhkan. Dengan demikian, ...
Read More
Fungsi Kurikulum
Fungsi penyesuaian atau the adjastive of adaptive function Fungsi penyesuaian berarti individu harus mempu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Lingkungan yang selalu berubah dan bersifat
dinamis menuntut individu harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula.Disinilah letak
fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan sehingga individu bersifat well adjusted. Fungsi pengintegrasian atau
the integrating function Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi, oleh sebab itu individu itu
sendiri merupakan bagian integral dari masyarakat, sehingga pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan
kontribusi terhadap pembentukan dan pengintegrasian masyarakat. Fungsi deferensiasi atau the defferentiating
function Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perorangan dalam masyarakat.
Pada dasarnya deferensiasi akanmendorong orang berfikir kritis dan kreatif, sehingga mendorong kemajuan
dalam masyarakat.Akan tetapi bukan berarti bahwa dengan deferensiasi kita mengabaikan solidaritas sosial dan
integrasi, melainkan deferensiasi itu sendiri juga untuk menghindarkan terjadinya stagnasi sosial. Fungsi
persiapan atau the propeadeutic function. Kurikulum berfungsi memperisapkan siswa agar mampu melanjutkan
studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, apakah melanjutkanpendidikan yang lebih tinggi atau
persiapan untuk belajar di masyarakat. Hal ini diperlukan mengingat sekolah tidak mungkin memberikan semua
yang diperlukan siswa atau yang menarik minat siswa. Fungsi pemilihan atau the selective function. Antara
keberbedaan/deferensiasi dan pemilikan/seleksi adalah dua hal yang erat hubungannya. Pengakuan terhadap
keberbedaan berarti pula diberikannya kesempatan bagi ...
Read More
Fenomena Tawuran antar Pelajar
Tawuran sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Sehingga jika mendengar kata
tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi
media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran
antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah
fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi
semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu
sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan

masyarakat.Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng/kelompoknya. Seorang
pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah
dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru
menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam Dengan rasa kesetiakawanan yang
tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap
merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut. Sebenarnya jika kita mau melihat
lebih dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman
agama yang masih rendah. Sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan sekolah ...

0 komentar:

Posting Komentar